Simulator Pesawat Aero


Lama rasanya tidak pegang pesawat karena hampir setiap hari tempat saya selalu diguyur hujan. Waktu yang bagus untuk menerbangkan pesawat yakni pagi sekitar jam 7 dan sore sekitar jam 5 juga selalu turun hujan. Praktis pesawat tidak bisa diterbangkan karena thrust propeller tidak bisa bekerja secara maksimal. Selain itu, komponen elektronik dalam pesawat seperti batere, speed control, servo, reciever, dan motor elektrik rentang kemasukan air dan berakhir dengan kerusakan. Radio control pengendali pesawat di darat juga berpotensi rusak jika kena air.

Namun, ada cara lain menerbangkan pesawat walaupun dalam kondisi hujan deras. Tentu saja pesawat yang diterbangan bukan di luar ruangan. Untuk yang satu ini, pesawat diterbangkan di depan layar monitor komputer. Jenis pesawat juga bisa dipilih semau-mau kita. Ada pesawat fixed wing dan rotated wing. Jumlahnya puluhan bahkan kita tidak perlu khawatir pesawat crash. Cara menerbangkan pesawat persis seperti di outdoor.

Program yang digunakan adalah simulator. Sekilas mirip game pesawat namun peruntukannya sebenarnya lebih dari itu. Simulator dirancang untuk melatih jari-jari tangan memegang radio kontrol untuk mengendalikan pesawat mulai di tanah, running, terbang, dan pendaratan. Mengendalikannya persis seperti mengendalikan pesawat aeromodeling yang terbang sungguhan.

Jenis dan kualitas simulator ini beragam. Mulai yang sederhana sampai yang cool abis. Salah satu software yang paling bagus dari sisi grafisnya yaitu Phoenix yang sekarang sudah mencapai versi 1,5. Kelebihan simulator ini disamping grafisnya yang memukau juga cara menggunakannya yang friendly user. Landasan terbang bisa dipilih mulai dari dekat kebun jagung, beraspal hotmix, di danau, sampai di laut. Jenis pesawat juga beragam baik yang mendarat di darat maupun di air. Pokoknya simulator ini paling mantap bagi saya. Sebelum menerbangkan pesawat aeromodeling tidak ada salahnya mencoba simulator ini.

Sabtu, 01 November 2008

Membuat Pesawat 3D Ferio


Saya terinspirasi model Ferio dari Hobbytech, pesawat profile 3D yang terbuat dari bahan gabus. Pesawatnya sangat lincah melakukan manuver. Sangat mengasyikkan diterbangkan bagi “intermediate pilot” keatas. Akan tetapi, tidak disarankan bagi pemula.

Sepertinya menarik untuk dibuat sendiri asalkan bahan gabusnya tersedia. Namun, tidak semua toko penjual gabus menyediakan bahan gabus yang ketebalannya sekitar tiga milimeter. Pilihan saya ke tempat khusus yang menyediakan gabus. Saya memilih membuat pesawat ini di workshop Putu Ary di Denpasar. Kebetulan bahan dan peralatan membuat pesawat di workshop ini lumayan lengkap.

Setelah menggambar mengikuti alur pattern yang disediakan oleh Komang, asisten Putu Ary, proses selanjutnya memotong gabus berdasarkan alur pola tadi. Dibutuhkan teknik khusus untuk memotongnya. Jika cara memotongnya kurang tepat maka pinggiran gabus yang dipotong akan rontok. Cutter yang digunakan harus selalu tajam. Jika cutter agak tumpul, dipotong lagi bagian yang terluarnya agar senantiasa tajam dan memotong gabus selalu tepat.

Setelah selesai memotong semua pola yang dibutuhkan, proses selanjutnya menempelkan stiker berwarna agar lebih menarik saat terbang. Jangan lupa memberikan kayu melamin melintang pada bagian sayap agar sayap tidak mudah bengkok. Juga alat lain sehingga pesawatnya bisa terbang seperti baling-baling, ESC (kontrol kecepatan motor), motor listrik tenaga baterei, baterei tiga sel, dan radio penerima. Jika semua alat sudah terpasang, masih membutuhkan pemeriksaan titik seimbang pesawat agar pesawat terbangnya mantap.


Jantung berdebar-debar menunggu pesawat buatan sendiri terbang perdana dan melakukan manuver-manuver menantang. Seperti apakah nanti terbangnya?

Selasa, 07 Oktober 2008

How to Measure the Motor Wattage


What happen if you want to know the wattage of electric motor then you don’t have particular equipment for measuring this stuff? But don’t worry if you have a scale or weighing machine, this stuff can be used measuring the wattage of electric motor. However, this is not intended to measure as accurate as possible. It means that this effort only tries to reach the approximate value of the electric motor wattage.

The first thing that you have to do is to put the electric motor on the scale and please notice the weigh of the electric motor. For example, the electric motor weigh is 42 grams then x 3 = 120 .Hence, the wattage of the electric motor is approximately 120 watt. If you supply the electric motor more than 120 watt, the motor will be over heating. You can also use some kind of propeller sizes, even in full throttle. But again, you must consider supplying power not exceed 120 watt limit.

Now, we need to know the current limits that can be used in this motor. If you use 11,1 volt of battery it means that battery loading or electrical power is about 10 volt. The wattage of motor is divided to battery loading. Its result is the motor’s electrical current limits. The formula is 120w/10v = 12 amp. Therefore, the current limit that can be used in this motor is 12 ampere. This is the simplest way to measure and to know the limit of the wattage and electrical current in the electric motor.

Senin, 22 September 2008

Terbang Perdana di Bandara Udara Bone

Meskipun belum sepenuhnya selesai dibangun, namun saya telah melakukan ‘penerbangan’ perdana di tempat ini. Mendahului pesawat terbang sebenarnya. Saya mendapatkan bantuan oleh Om Hengki alias Khaeruddin Kiramang untuk pengambilan gambar. Terima kasih Om.



Saat memasuki lokasi, alas kaki harus ditanggalkan karena kita harus melewati tanggul kecil yang berair dan berlumpur dari arah jalan raya. Saat penerbangan dilakukan, kami bertemu dengan petugas yang mengawasi pembangunan bandara. Seragamnya lengkap namun minus alas kaki.



Saya melakukan penerbangan fantastis dengan menggunakan pesawat Wing Dragon (WD) di lokasi pembangunan Bandara Udara Bone. Letaknya di Awampone sekitar sembilan kilometer dari pusat kota Watampone. Bandara ini masih dalam tahap penyelesaian, belum ada pengerasan runway. Panjangnya sekitar 1400 meter.

Penerbangan pertama pada hari Minggu pagi sekitar pukul enam lewat dan dilanjutkan pada sore harinya sekitar pukul 4.30. Terbangnya masing-masing menempuh waktu 11 menit dengan menggunakan batere Ni-MH 1000 mAh tujuh sel bawaan WD. Oleh karena runway masih empuk dan landing gear WD tertimbun tanah maka pesawat diterbangkan dengan hand launched.






Walaupun waktu terbangnya singkat namun saya merasakan sangat puas karena saya merasa leluasa melakukan manuver yang hanya mengandalkan rudder dan elevator. Manuver sangat sederhana yakni naik, turun, belok kiri, kanan, dan sekali-kali membentuk konfigurasi angka 6. Lain halnya saat menerbangkan WD di Stadiun La Patau. Saya selalu ekstra hati-hati untuk menghindari pesawat nyangkut di atas atap tribun stadiun. Apalagi angin selalu menghembus dan membawa pesawat mendekati atap tribun.





Pesawat terbangnya sangat stabil, padahal elevatornya telah saya ganti dengan menggunakan plastik impraboard 3 mm. Angin menghembus sepoi-sepoi dan tidak terlalu mempengaruhi arah terbangnya pesawat. Stik throttle hanya pada posisi setengah dan sekali-kali pada posisi zero untuk melihat pesawat gliding. Akhirnya WD mendarat dengan mulus. Penerbangan perdana ini betul-betul memuaskan dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Rabu, 27 Agustus 2008

Gatsu Aero Workshop



The wind has blown hard in the last two months in Serangan Island, Bali. Some aeromodellers were not eager to fly their small scale aircraft. At least two aircrafts crashed a couple weeks ago in this island caused by the wind. Consequently, I decided to ‘ground’ my ‘little plane’ to avoid the crash and tried to find another side of aeromodelling activity.



I went to visit Gatsu Model, one of aeromodelling workshops in Denpasar. It takes approximately twenty minutes from my place in Sesetan, the southern part of Denpasar. It was not hard to find it as its location is easy to reach by vehicle. The workshop room is not separated from the owner’ house. This made him easier to manage and work in it all the time.

I saw a classic model aircraft in the workshop. It was nice looking and it seemed that this aircraft model was inspired from World War I. Its fuselage and wings were yellow. It needed four servos in rudder, aileron, elevator, and throttle. It also required four-stroke engine. Hari, the owner, has spent two weeks making this wonderful aircraft.

Denpasar, August 27, 2008

Senin, 11 Agustus 2008

Went to Serangan again



I went to Serangan Island, Bali again after several days break. There were some ‘pilots’ still flying their small scale aircrafts such as helicopter and the fixed wing. Actually, the wind blew very strongly in this island and almost all parts of Bali. It seemed that only kites could be flown nicely.

As the beginner in aeromodelling, I worried about flying the small scale aircraft with strong wind. It needed a particular skill to handle the remote control in order to make the aircraft stable and safe on the air.



One of the scale model flew above Serangan successfully. It was about 20 to 50 meters high above the sea level. It maneuvered to the right and left very fast. It also made rolling and looping maneuver. Nice looking aircraft.

Denpasar, August 11, 2008

Sabtu, 05 Juli 2008

Flying in Merdeka Square Watampone

I was late posting my nice flying in Merdeka Square Watampone. It was caused by my plenty of duties that should be done. I flew at the end of June.
This square is located in the middle of the city but it is not quite wide to fly a small scale aircraft. Each side has densed tree plants that can make difficulties in maneuvering the "foamy" aircraft.
I tried to rogging first and it looked successful.



The foamy flew smoothly. I had to be careful because the square was too small for the foamy and the risk would happen easily. I made manoeuvrings as number zero and eight. I also made rolling maneuver. It took approximately 20 minutes flying above the square.



After several times maneuvering I was thinking of the battery. Fortunately, the foamy still had more power to fly longer. However, it seemed hard to slope upward. Therefore,I decided to land the foamy as soon as possible. On the other side, the spectators enjoyed watching at the edge of the square. They looked amazed...



Denpasar, 5 July 2008

2 komentar:

Tolong lah admin nya kasih tau bentuk sayap depan, body, dan sayap belakang pesawatnya gimana buatnya? Trus gabus apa aja dipake? Dan berat pesawat nya min. Berapa newton? Trus satu lagi thrustnya minimal mengangkat berapa newton? Tolong di jwb ya admin..

MAS GABUSNYA JENID APA.. KETEBALANYA BERAPA// MAU BIKIN NIH MAS
1 MM CUKUP GA MAS

Posting Komentar




aeromodling

aeromodling
bandung

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

About Me

Foto saya
selalu ingin tau dengan percobaan-percobaan yang baru